Fondasi Pencegahan Penyakit
Dinas Kesehatan Kepulauan Mentawai beroperasi di atas sebuah prinsip fundamental: pencegahan adalah investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang. Mengubah paradigma dari kuratif (pengobatan) menjadi preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) adalah inti dari semua program kami. Di wilayah kepulauan dengan tantangan akses yang unik, mencegah penyakit sebelum terjadi tidak hanya lebih efektif secara biaya, tetapi juga merupakan bentuk keadilan kesehatan tertinggi. Halaman ini menguraikan pilar-pilar utama strategi kami dalam membentengi masyarakat dari ancaman penyakit menular dan tidak menular.
Pilar 1: Pengendalian Penyakit Menular (P2M)
Mengingat kondisi iklim tropis dan faktor lingkungan, penyakit menular masih menjadi perhatian utama. Strategi kami bersifat komprehensif, mulai dari surveilans hingga pemberdayaan masyarakat.
Eliminasi Malaria
Sebagai daerah endemis, perang melawan malaria menjadi prioritas. Program kami mencakup:
- Surveilans Kasus Aktif & Pasif: Setiap kasus yang ditemukan di Puskesmas dicatat dan diselidiki. Tim kami juga proaktif melakukan penemuan kasus di dusun-dusun.
- Penguatan Juru Malaria Desa (JMD): Memberdayakan kader lokal untuk melakukan tes cepat (RDT), memberikan obat standar (ACT), dan melacak kontak untuk memutus penularan di tingkat komunitas.
- Distribusi Kelambu Berinsektisida: Secara massal dan rutin, kami membagikan kelambu kepada seluruh populasi berisiko, terutama ibu hamil dan balita.
- Pengendalian Vektor: Melakukan penyemprotan dinding rumah (IRS) di area fokus tinggi dan mengedukasi masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Strategi TOSS TBC (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis)
TBC adalah pembunuh senyap yang harus kita lawan bersama. Pendekatan kami meliputi:
- Penemuan Kasus Aktif: Melatih kader untuk mengenali gejala TBC dan mendorong orang dengan batuk lama untuk memeriksakan dahak di Puskesmas.
- Diagnosis Cepat dan Tepat: Menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk diagnosis yang lebih akurat dan cepat, termasuk untuk TBC Resisten Obat.
- Pengobatan Standar dengan Pengawasan: Setiap pasien TBC didampingi oleh seorang Pengawas Minum Obat (PMO) dari keluarga atau kader untuk memastikan kepatuhan pengobatan selama 6 bulan penuh.
- Edukasi dan Pencegahan Stigma: Mengadakan penyuluhan untuk menghilangkan stigma negatif terhadap penderita TBC dan mengajarkan etika batuk yang benar.
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Imunisasi adalah intervensi kesehatan paling berhasil di dunia. Program kami memastikan setiap anak Mentawai mendapatkan haknya untuk terlindungi melalui:
- Imunisasi Dasar Lengkap: Menyediakan layanan imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-HB-Hib, dan Campak-Rubella secara rutin di Posyandu dan Puskesmas.
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS): Program tahunan untuk memberikan imunisasi lanjutan bagi anak sekolah dasar.
- Manajemen Rantai Dingin (Cold Chain): Menjamin kualitas vaksin terjaga dari tingkat kabupaten hingga dusun terpencil melalui sistem penyimpanan dan distribusi suhu rendah yang terkontrol.
Pilar 2: Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
Seiring perubahan gaya hidup, Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung menjadi ancaman baru. Kami menggalakkan perubahan perilaku melalui pendekatan berbasis masyarakat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
GERMAS adalah gerakan nasional yang kami adaptasi secara lokal untuk mendorong perilaku sehat kolektif. Tiga fokus utama kami adalah:
- Peningkatan Aktivitas Fisik: Mengkampanyekan pentingnya bergerak minimal 30 menit setiap hari, melalui kegiatan seperti senam bersama atau jalan sehat di tingkat desa.
- Konsumsi Pangan Sehat dan Bergizi: Mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur lokal, serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak.
- Deteksi Dini dan Pencegahan: Termasuk di dalamnya kampanye besar-besaran untuk tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin melakukan cek kesehatan.
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
Posbindu adalah ujung tombak kami dalam deteksi dini faktor risiko PTM di komunitas. Di Posbindu, masyarakat berusia 15 tahun ke atas dapat secara rutin:
- Mengukur tekanan darah.
- Memeriksa kadar gula darah dan kolesterol (sesuai ketersediaan).
- Mengukur tinggi dan berat badan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT).
- Mengukur lingkar perut untuk deteksi obesitas sentral.
- Mendapatkan konseling tentang gaya hidup sehat dari kader terlatih.
Hasil skrining ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi individu berisiko dan merujuk mereka ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut sebelum penyakit berkembang menjadi komplikasi.
Pilar 3: Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Kesehatan individu tidak bisa dilepaskan dari kesehatan lingkungannya. Kami mendorong perbaikan sanitasi dan higienitas melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang berfokus pada 5 pilar perubahan perilaku:
- Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di waktu-waktu penting.
- Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga yang Aman.
- Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Benar.
- Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga yang Aman.
Melalui pemicuan di komunitas, kami mendorong masyarakat untuk membangun jamban sehat secara mandiri dan mengadopsi perilaku higienis lainnya untuk mencegah penyakit seperti diare, tifoid, dan kecacingan.